Sabtu, 02 Agustus 2014

Gubernur RH Serahkan Tunjangan Kepada 1.200 Guru Non PNSD

Sebanyak 1.200 guru non PNSD yang tersebar di Provinsi Gorontalo menerima insentif dan tunjangan Triwulan II yang diserahkan langsung oleh Gubernur Gorontalo Rusli Habibie, Rabu (23/3). Guru non PNSD tersebut terdiri dari guru tidak tetap, g
uru tetap yayasan, guru bantu, guru honor daerah I serta guru honor daerah II. Insentif yang diserahterimakan merata bagi semua guru senilai 250 Ribu Rupiah/bulan atau 750 Ribu pada triwulan II. Selain menerima insentif, guru non PNSD ini juga menerima tunjangan dari pemerintah provinsi dengan jumlah yang bervariasi. Sebanyak 120 Guru kontrak menerima masing masing 500 rb/bulan, tunjangan guru daerah terpencil sebanyak 405 guru menerima 400 Ribu Rupiah perorang, tunjangan guru PKLK 68 orang menerima 400 Ribu Rupiah/bulan serta tunjangan tenaga kependidikan sebanyak 9 orang senilai 250 Ribu Rupiah perorang. Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mengungkapkan, penyerahan insentif dan tunjangan ini merupakan bentuk dari kepedulian pemerintah provinsi terkait dengan eksistensi guru honor dan guru terpencil. Rusli mengakui, selama ini merasa prihatin karena di kabupaten/kota masih ditemui guru non PNSD yang hanya menerima upah 100-200 Ribu Rupiah/bulan. Hal itu pula yang mengilhaminya untuk menganggarkan tunjangan dan insentif bagi guru honor. “Memang dilihat dari nilainya belum ideal, insentifnya 250 Ribu dan tunjangannya 500 Ribu totalnya 750 Ribu. Tapi itu sudah lebih tinggi dibandingkan dengan upah yang mereka terima di kabupaten/kota atau sekolah yang hanya 100 Ribu hingga 400 Ribu,” jelas Rusli seusai acara. Lebih lanjut Gubernur mengemukakan, tahun 2015 mendatang pihaknya bertekad akan menaikan anggaran untuk guru non PNSD. Ia bahkan menggagas konsep upah layak bagi guru non PNSD yang hampir setara dengan guru PNS. Upah akan dinaikkan termasuk menyangkut jenjang tugas, kepangkatan dan tunjangan pensiun. “Saya bermaksud menggagas guru daerah non PNSD yang hak haknya sama dengan PNS. Seperti untuk pensiun, kita perjuangkan melalui BPJS ketenagakerjaan. Termasuk ada jenjang karir. Konsep saya pembiayaannya di sharing 60 persen dibiayai provinsi dan 40 kewajiban kabupaten/kota,” terang Gubernur dari Partai Golkar itu. Meski begitu, Rusli meminta dinas Pendidikan dan pemerintah kabupaten/kota untuk bersikap selektif dalam mengangkat guru kontrak. Selain harus sesuai dengan kualifikasi guru yang dibutuhkan di sekolah tersebut, juga harus terdata dalam system database pemerintah. Selain itu, indikator kinerja guru non PNSD juga harus dilakukan dengan memperhatikan instrument instrument penilaian. “Kami akan bicarakan dengan teman teman Bupati, agar kedepan dalam merekrut guru guru honor ini harus benar benar kompeten. Misalnya di desa terpencil butuh guru Matematika, maka harus cari Matematika minimal D3. Jangan asal menerima yang tidak sesuai dengan kompetensinya sehingga output dari sekolah itu terjamin kualitasnya,” tegasnya. Dari data Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Dikbudpora) Provinsi Gorontalo, jumlah guru non PNS di Provinsi Gorontalo mencapai 6.139 orang. Dari jumlah tersebut penerima tunjangan dari APBD sebanyak 1200 orang, tunjangan dari APBN 2.300 orang, sementara sisanya 2.639 orang lain belum terakomodir. Tahun 2014 ini pemprov menganggarkan 4,9 Milyar Rupiah khusus untuk membiayai insentif dan tunjangan guru non PNSD.(Release Humas)

Untuk Pemekaran, Bolmong Raya Minta Dukungan Gorontalo

Untuk memuluskan langkah pemerintah dan masyarakatBolaang Mongondow Raya (meliput Kabupaten Bolmong, Bolmut, Bolsel, Boltim dan Kota Kotamobagu) untuk memekarkan diri menjadi daerah otonom, pemerintah setempat meminta dukungan aktif dari masyarakat dan Pemprov Gorontalo. Penyampaian itu disampaikan oleh Bupati Bolaang Mongondow Salihi Mokoginta kepada Gubernur Gorontalo Rusli Habibie saat berkunjung ketempat tersebut, Sabtu (2/8). Kunjungan Rusli bersama para pimpinan SKPD tersebut serangkaian dengan silaturahim lebaran Idul Fitri 1435 Hijriyah. "Kami minta bapak Gubernur Gorontalo untuk bersama kami berjuang untuk pembentukan Provinsi Bolaang Mongodow Raya (BMR). Terlebih pak Gubernur saat ini bertindak sebagai ketua Dewan Penasehat Pembentukan Provinsi BMR," ucap Salihi. Senada dengan Salihi, Walikota Kotamobagu Tatong Bara juga menyampaikan harapan serupa. Sebagai saudara tua yang bertetangga, peran Gorontalo sangat diharapkan untuk mendukung upaya masyarakat setempat memekarkan diri,pisah dari Provinsi Sulawesi Utara. "Insya Allah kehadiran bapak Gubernur dan para Bupati ke sini bisa memberikan bimbingan kepada kami. Terutama saat ini kami sedang berjuang untuk pembentukan Provinsi BMR dan Kota Kotamobagu menjadi ibu kotanya. Kami harapkan peran bapak Gorontalo para Bupati dan seluruh masyarakat Gorontalo," tutur Walikota perempuan dari Partai Amanat Nasional itu. Menanggapi permintaan tersebut, Gubernur Gorontalo secara terbuka menyampaikan dukungan agar Bolmong menjadi kabupaten mandiri. Menurutnya, Bolmong sudah memiliki segala syarat untuk menjadi provinsi mandiri. "Saya diminta dan ditunjuk menjadi ketua dewan penasehat pembentukan Provinsi BMR. Saya terima dan saya sama sama berjuang agar provinsi Bolmong Raya bisa lahir tahun ini," tegasnya. Pembentukan provinsi Bolmong Raya, menurut Rusli,sangat penting untuk mempercepat laju pertumbuhanekonomi masyarakat setempat. Hal yang sudah dirasakanGorontalo sejak 13 tahun lalu saat pisah dari Sulut. "Kami Provinsi Gorontalo sudah merasaknnya. 13 tahun lalu kami sudah "merdeka". Alhamdulillah pembangunan demi terwujudnya kesejahteraan masyarakat sekarang terlihat begitu pesat, termasuk pemekaran kabupaten kabupaten lain," imbuhnya. Kedatangan Gubernur Gorontalo Rusli Habibie bersama Ibu Ny. Idah Syahidah Habibie dan Wakil Gubernur Idris Rahim beserta para Walikota dan Bupati se-Gorontalo ke Bolmong dan Kotamobagu untuk silaturahim Idul Fitri. Di Kotamobagu, rombongan juga menyempatkan bersilaturahim ke kediaman mantan Bupati Kotamobagu (sebelum jadi kota) dua periode Marlina Moha serta mantanPembantu Gubernur Sulut Wilayah II Abdullah Mokoginta.

Pemprov Gorontalo Silaturahim Ke Pemkot Kotamobagu

Jajaran Pemerintah Provinsi Gorontalo dipimpin langsung oleh Gubernur Rusli Habibie dan Wakil Gubernur Idris Rahim menggelar silaturahim Hari Raya Idul Fitri 1435 ke Pemerintah Kota Kotamobagu, Sabtu (2/8). Kedatangan rombongan disambut oleh Walikota Kotamobagu Ny. Tatong Bara bersama Wakilnya Zainuddin Damopolii bertempat di halaman rumah dinas Walikota. Selain menghadirkan semua kepala daerah minus Bone Bolango, acara ini turut dihadiri oleh warga Gorontalo se Bolmong Raya (Bolaang Mongondow, Bolmut, Bolsel, Boltim dan Kota Kotamobagu) yang tergabung dalam Kerukunan Keluarga Indonesia Gorontalo (KKIG). Walikota Kotamobagu Tatong Bara dalam sambutannya menyambut baik kedatangan jajaran Pemerintah Provinsi dan para kepala daerah se Gorontalo. Menurutnya, momentum silaturahim ini sangat penting untuk memperelat tali persaudaraan antara kedua daerah sebagai saudara tua (dulu masih menjadi bagian dari Sulawesi Utara). Terlebih lagi saat ini masih suasana lebaran Idul Fitri 1435 Hijriyah."Selamat datang di Kotamobagu. Atas nama pribadi, keluarga dan pemerintah menyampaikan selamat Hari Raya Idul Fitri 1435 Hijriyah mohon maaf lahir dan batin," sambut Taton. "Pertemuan ini selain kunjungan pemerintah juga kunjungan keluarga. Tadi pak gubernur bisik bisik, bahwa tiga gubernur yakni Sulut, Sulteng dan Gorontalo kakek dan nenek beliau beliau adalah asli Bolaang Mongondow. Insya Allahpertemuan ini akan menjadi momentum indah kepada kita semua," lanjutnya. Sementara itu, Gubernur Gorontalo Rusli Habibie tak lupa menyampaikan selamat Idul Fitri kepada segenap masyarakat dan Pemerintah Kota Kotamobagu terlebih khusus kepada masyarakat Gorontalo yang bermukim di Kota tersebut. Sebagai daerah otonom, Gorontalo dan Bolmong khususnyaKotamobagu menurut gubernur memilik kesamaan. Warga di kedua daerah saling hidup rukun dan berdampingan satu sama lain. Olehnya, Rusli menitipkan kepada Walikota agar senantiasa memperhatikan nasib warga Gorontalo di Kotamobagu yang mayoritas berprofesi sebagai pedagang. "Tolong bu warga Gorontalo jangan digusur digusur. Tolong diperhatikan nasib mereka. Coba bayangkan kalo warga Gorontalo pulang, nggak jualan lagi di sini maka ibu Walikota akan susah belanja di pasar beli bawang, rica dan tomat," pinta Rusli sedikit berkelakar. Kepada warga KKIG Kotamobagu, Rusli berpesan agar senantiasa menjaga kebersamaan antar sesama. Terpenting lagi, warga KKIG harus mendukung setiap program yang dijalankan oleh Pemkot Kotamobagu demi untuk kesejahteraan masyarakat. Sementara itu perwakilan pengurus KKIG Kotamobagu Yusuf Mooduto melaporkan, saat ini hubungan antara warga Gorontalo dengan masyarakat khususnya Pemkot Kotambagu berjalan sangat harmonis. Kebijakan pemerintah pun dinilai pro terhadap warga pendatang. Usai bersilaturahim dengan jajaran Pemkot Kotamobagu, Gubernur bersama Wagub dan para kepala daerah se-Gorontalo melanjutkan silaturahim ke tokoh tokoh setempat, seperti mantan Bupati Kotamobagu (sebelum jadi kota) dua periode Marlina Moha serta mantan Pembantu GubernurSulut Wilayah II (sebelum jadi Provinsi Gorontalo)Abdullah Mokoginta.

Minggu, 20 Juli 2014

Atinggola Cs Terima Bantuan 3.8 Milyar

Warga di Kecamatan Atinggola dan sekitarnya menerima bantuan dari pemerintah Provinsi Gorontalo senilai 3,8 Milyar Rupiah. Bantuan yang terhimpun dari berbagai SKPD tersebut diserahkan langsung oleh Gubernur Gorontalo Rusli Habibie pada rangkaian Safari Ramadhan yang dipusatkan di Desa Buata, Kecamatan Atinggola, Selasa (15/7). Angka sebesar itu terdiri dari rumah layak huni (Mahyani) sejumlah 37 unit senilai 592 Juta, bantuan kelompok usaha bersama (Kube) bagi 34 kelompok senilai 652 Juta, Bantuan ternak sapi senilai 148 Juta, 3 paket bantuan pasca panen tanaman pangan 520 juta, bantuan 100 unit listrik gratis senilai 682 juta serta sejumlah bantuan lainnya. "Di sini juga kami menggelar bazar murah bagi warga yang hadir. Dari harga sembako 100 Ribu, cukup bayar 50 Ribu sisanya sudah disubsidi oleh pemerintah. Juga semua warga yg hadir akan dapat santunan dari bapak gubernur senilai 150 Ribu Rupiah," jelas Rusli Habibie disambut antusias warga. Lebih lanjut ia mengemukakan, sasaran safari Ramadhan ini sengaja digelar di kampung kampung, tidak menyasar ibu kota kabupaten atau kecamatan. Selain untuk bisa berbagi dengan warga desa, kesempatan seperti ini di dilakukan untuk melihat dan menyerap langsung aspirasi dari masyarakat. "Saya sengaja cari tempat tempat yang masyarakatnya di pedalaman sehingga saya bisa lihat langsung apa yang ingin disampaikan masyarakat dan insya Allah pak Gubernur akan bantu," tuturnya. Pada kesempatan tersebut masyarakat diberi kesempatan menyuarakan aspirasinya yang diwakili oleh ketua BPD setempat. Ada 5 aspirasi yang disampaikan yakni penambahan 10 unit mahyani, sambutan listrik gratis, normalisasi sungai Andagile 600 Meter, bantuan masjid desa dan upaya penambahan tower jaringan seluluer di daerah setempat.

Warga Ponelo Bakal Nikmati Listrik

1200 Kepala Keluarga di Kecamatan Ponelo Kepulauan Kab. Gorontalo Utara tidak lami lagi hidup dalam kegelapan. Pasalnya tower untuk saluran udara tegangan tinggi (SUTT) yang sedang dikerjakaan saat ini sudah masuk tahap akhir pekerjaan. Bahkan pihak kontraktor sudah mulai melakukan penarikan kabel jaringan listrik dari Pelabuhan Kwandang menuju ke pulau tersebut. Hal itu sebagaimana terungkap dalam kunjungan kerja Gubernur Gorontalo Rusli Habibie saat meninjau pekerjaan tower tersebut, Senin (15/17). Proyek yang dibiayai oleh Pemkab Gorut sebesar Rp. 1,3 Milyar dan Pemprov Gorontalo senilai Rp. 850 Juta itu untuk mengatasi krisis listrik di pulau tersebut. Sebelumnya Kecamatan Ponelo memiliki pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan pembangkit tenaga disel yang kapasitasnya sangat kecil. Penggunaan listrik pun masih dibatasi pada jam jam tertentu untuk 800 unit rumah di pulau itu. "Alhamdulillah setelah saya cek, pihak kontraktornya maupun Dishuttamben ESDM Provinsi janji pada saya bisa digunakan atau bisa dinyalakan pada tanggal 21 Juli," terang Rusli. Tower dan jaringan kabel yang melintasi laut ini sepanjang 520 meter membentang dari Pelabuhan Anggrek hingga ke Pulau Ponelo. Jaringan listrik menggunakan konstruksi 150KV dengan tower SUTT. Diharapkan dengan pembangunan tower tersebut, warga Ponelo bisa segera menikmati aliran listrik yang lebih baik dan stabil seperti warga Gorontalo pada umumnya.